Tuesday, December 2, 2008

.cinta bagai sofa.

Yup! Cinta bagai sofa.

Kenapa begitu?

Sofa disini maksudnya sofa yang ada di toko-toko dan sedang posisi dijual.


Dari etalase luar,kita liat sofa itu ditaruh di tempat yang cukup terlihat orang-orang. Warnanya netral dan gak norak. Dari luar itu, kita mencoba semakin mendekat untuk melihat lebih jelas kualitasnya,warnanya,bahannya. Kemudian kita lihat sekeliling..

"adakah yang mengingini ini juga? adakah yang sedang melihat sofa ini?".

Apabila tidak ada orang yang sepertinya melirik-lirik atau melihat secara jelas atau bahkan telah mencoba keempukannya, kita mulai semakin maju dan mendekat.
Dengan perlahan kita duduk di atas sofa tersebut sambil mengecek pas atau tidaknya tingkat empuk sofa itu.
Kemudian, jika kita rasa pas dan cocok, kita akan membeli sofa tersebut dan puas sekali rasanya.
Tapi jika ternyata kurang pas, maka kita akan berpindah ke sofa lain atau bahkan ke luar dari toko tersebut tanpa melihat sofa jenis lainnya dengan sedikit kekecewaan.

Lain lagi kisahnya jika ternyata saat mencoba sofa tersebut, tiba-tiba ada orang yang dengan enaknya duduk di samping anda untuk merasakan sofa itu juga. Anda merasa tersaingi karena ada yang mau membeli sofa yang anda ingini juga sepertinya. Anda merasa sebal dan lebih memilih mengalah atau mungkin anda akan memperjuangkan sofa itu agar tidak diambil orang tersebut.


Hal ini sama seperti cinta bukan?

saat kita merasa tertarik pada seseorang saat bertemu dengan pandangan entah ke berapa, anda akan mulai mendekati sedikit demi sedikit.
anda juga pasti akan "melihat" dulu sekeliling untuk melihat apakah ada "saingan" lain?
jika anda tipikal cuek, maka anda akan tetap memperjuangkan cinta itu.
jika anda tipikal mengalah, maka anda akan lebih memilih mundur dan mencari yang tidak ada saingan.
apalagi wanita. Terlalu memperjuangkan cinta akan terkesan agresif di depan lelaki tersebut (karena saking semangatnya).

Kemudian, setelah anda semakin mendekat dan merasa yakin bahwa mungkin saingan yang lain tidak terlalu "niat" atau hanya tertarik pada pandangan sekilas atau justru tidak ada saingan,
anda akan mulai maju dan semakin mengenalnya.

Setelah semakin mendekat...

Jika anda merasa semakin dekat semakin "nyaman" dan cocok, maka anda akan berani melanjutkan ke hubungan yang lebih dari teman tentunya.

Jika anda ternyata merasa semakin kenal semakin tidak "nyaman" dan tidak cocok, maka anda kemungkinan akan berhenti dan beralih ke "yang lain" atau mencari-cari lagi.

Jika di tengah-tengah kedekatan anda, seseorang yang anda tidak kenal atau bahkan teman anda ternyata langsung mendekatinya juga, maka anda ada 2 pilihan :

a. tetap maju mempertahankan cinta anda entah bagaimana caranya
b. lebih baik mundur dan mencari yang lain atau melihatnya dari jauh saja atau berteman saja.


Well, terbukti kan cinta bagai sofa?
huff..cinta itu jadi terkesan penuh pilihan,ya? tergantung tekad kita aja mempertahankan "sofa" itu atau lebih baik menyerah jika ada "halangan"nya?

It depends on yourself anyway. :)

No comments:

Post a Comment